Senin, 05 September 2011

Legitnya Kue Delapan Jam

Foto: kampung-kuliner
Kue delapan jam..?, pertama kali mendengarnya serasa langsung diserbu berbagai tanda tanya, kue apaan itu..?, apa bentuknya seperti angka delapan, atau dibuat pada jam delapan..? atau proses pembuatannya yang memakan waktu selama delapan jam..?, dan ternyata memang jawaban terakhirlah yang benar.. wow.. hanya untuk sebuah kue harus rela meluangkan waktu selama itu, dan memang harus benar-benar dimasak selama delapan jam, konon katanya kalau kurang dari delapan jam, hasilnya jadi kurang bagus.

Kue ini merupakan kue khas Palembang khusus disajikan pada saat-saat istimewa. Dalam tradisi masyarakat Palembang, suatu kehormatan jika
disuguhi kue delapan jam. Hidangan kue yang rasanya manis (saking manisnya, banyak orang bilang manisnya sampai berasa samapi ke ubun-ubun) ini mengungkapkan penghormatan orang Palembang kepada kerabat dan tamu, terlebih di saat silaturahmi seperti Lebaran. berikut resep dan cara pembuatannya :


Bahan :
  • Telur   bebek                                       6 butir
  • Gula pasir                                            200 gram
  • Susu kental manis                               90 gram
  • Margarin, dilelehkan                           13 gram
  • Tepung terigu                                      1 sdm
  • Vanili                                                   sckp

Cara membuat :
  1. Kocok telur dan gula hingga gula larut. Masukkan susu, agar, tepung terigu, vanili, dan margarin. Kocok sebentar.
  2. Olesi cetakan (untuk porsi besar anda bisa menggunakan loyang kue sbagai cetakan) dengan  margarin lalu tuang adonan ke dalamnya. Kukus selama 8 jam, hingga cokelat dan matang.


Tips:
  • Karena memasak perlu waktu 8 jam, maka setiap kurang dari satu jam sekali haru dicek keadaan airnya, jangan sampai kekurangan
  • Tambahkan air pada tempat pengukusan, jika air sudah mulai habis
  • Pada saat menambahkan air pada proses pengukusan, lebih baik air panas, agar panas di dalam kukusan tidak turun dan tetap stabil, sehingga kue cepat matang.
  • Jika adonan sudah mengembang, itu berarti sudah setengah matang. Tunggu sampai kembali ke ukuran semua, hal itu pertanda kue sudah matang.
  • Lapisi tutup kukusan dengan lap/serbet agar uap air tidak menetes ke adonan.
 

Menjelang dan selama Lebaran, kue delapan jam banyak dijual di pasar-pasar. Pembeli juga bisa langsung memesan dari para pembuatnya. Mengingat bahannya yang relatif mahal, harga kue itu berkisar Rp 70.000 sampai Rp 100.000 per loyang, tergantung dari bahan yang dipakai. Daya tahan kue delapan jam paling lama satu minggu jika disimpan di luar lemari pendingin atau satu bulan jika disimpan di lemari pendingin.

Semoga bermanfaat! dan Selamat mencoba! 



Share This Post to Others:

0 comments:

Creative Commons License
kampung kuliner by kampung kuliner is licensed under a Creative Commons License.
Based on a work at kampung-kuliner.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://kampung-kuliner.blogspot.com.

Copyright © Agustus 2011 Kampung Kuliner | All rights reserved